Jakarta –
Produsen Kendaraan Angkutan Umum berlomba-lomba melakukan perakitan Di penggunaan komponen Di negeri. SAG misalnya yang menggandeng karoseri lokal Untuk mewujudkan hal itu.
Pemerintah Di gencar menggenjot percepatan Kendaraan Listrik Ke Tanah Air. Tak hanya Kendaraan Pribadi Elektrik yang dapat karpet merah berupa insentif PPN Di 11 persen Dari Sebab Itu 1 persen, Kendaraan Angkutan Umum listrik juga bisa Menyambut keistimewaan tersebut. Akan Tetapi ada syarat yang harus dipenuhi para produsen Kendaraan Listrik Untuk bisa Menyambut insentif tersebut.
Persyaratan itu Di Peraturan Pembantu Presiden Tim Menteri Keuangan Nomor 8 Tahun 2024 tentang Retribusi Negara Pertambahan Nilai atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Kendaraan Angkutan Umum Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Biaya 2024.
Ke pasal 3 ayat (1), Kendaraan Pribadi dan Kendaraan Angkutan Umum listrik tertentu yang berhak Merasakan insentif PPN ini harus memenuhi kriteria nilai TKDN (tingkat komponen Di negeri). Adapun kriteria nilai TKDN yang dimaksud sebagai berikut:
a. KBL Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu Di nilai TKDN paling rendah 40% (empat puluh persen);
b. KBL Berbasis Baterai Kendaraan Angkutan Umum Tertentu Di nilai TKDN paling rendah 40% (empat puluh persen); dan
c. KBL Berbasis Baterai Kendaraan Angkutan Umum Tertentu Di nilai TKDN paling rendah 20% (dua puluh persen) sampai Di kurang Di 40% (empat puluh persen).
Guna memenuhi aturan tersebut, produsen Kendaraan Angkutan Umum berlomba-lomba Untuk Meningkatkan TKDN Ke produknya. Salah satunya PT Sinar Armada Globalindo yang menggandeng karoseri lokal PT Trophy Mas Industri (Trophy Mas) guna merakit Kendaraan Angkutan Umum Di penggunaan komponen lokal sesuai aturan.
“SAG bangga Mengintroduksi kerja sama terbarunya Di Trophy Mas. Kemitraan yang kami lakukan ini memperkuat komitmen kami Di transportasi publik yang lebih rendah emisi Supaya berkontribusi Di transisi Indonesia Ke ekonomi yang lebih bersih,” ungkap Direktur Komersial dan Pembaruan Usaha SAG Andre Jodjana Di siaran pers yang diterima detikOto.
Selain peningkatan penggunaan komponen lokal, kemitraan ini juga diharapkan bisa terjadi Pindah Ilmu Pengetahuan Antara kedua belah pihak. Di Langkah Tersebut, Standar komponen buatan lokal bisa Meresahkan dan dapat bersaing Ke pasar internasional.
Ke sisi lain, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia telah Mengadakan Dokumen Peta Jalan Implementasi E-Mobility Untuk Inisiatif transportasi massal berbasis Kendaraan Angkutan Umum rapid transit (BRT) yang bertujuan Untuk mencapai target 90 persen elektrifikasi armada transportasi publik perkotaan Ke tahun 2030. Atau setara Di lebih Di 45.000 unit Kendaraan Angkutan Umum listrik Ke 42 kota, dan target 100 persen Ke 2040. Inisiatif ini bertujuan Untuk Mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Di sektor transportasi darat.
SAG juga meyakini bahwa Di penerapan TKDN Di Kendaraan Angkutan Umum listrik yang Berencana diproduksinya dapat Meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan kembali menghidupkan industri-industri kecil Di negeri. Karenanya, perekonomian nasional bisa terus bergerak dan tumbuh secara berkelanjutan.
Ke industri Kendaraan Angkutan Umum Di negeri, SAG Ke tahun 2019 telah Mengadakan Kendaraan Angkutan Umum Low Deck 12M Hingga Indonesia. Kendaraan Angkutan Umum tersebut telah beroperasi Ke tahun 2023. SAG rencananya Berencana mengoperasikan Kendaraan Angkutan Umum High Deck 12M yang Berencana beroperasi sebagai armada TransJakarta mulai Desember 2024.
Artikel ini disadur –> Oto.detik.com Indonesia: Tambah Lagi Produsen Rakit Kendaraan Angkutan Umum Listrik Ke Indonesia, Gandeng Karoseri Lokal