Jakarta –
Suzuki Fronx menjadi andalan Terbaru Untuk Suzuki Untuk pasar Kendaraan Pribadi Indonesia. Beberapa hal Terbaru ditawarkan Suzuki Untuk Fronx. Mulai Untuk mesin hybrid, Ilmu Pengetahuan ADAS, sampai kenyamanannya yang dapat diandalkan Untuk jalanan Indonesia.
Kami Merasakan kesempatan menggunakan Suzuki Fronx tipe SGX Untuk dipakai berakhir pekan bersama keluarga. Kendaraan Pribadi ini kami isi Bersama dua orang dewasa (satu sopir dan satu penumpang Di), dan satu anak-anak yang duduk Di bangku Dibelakang. Kami menggunakan Kendaraan Pribadi ini Untuk menemani perjalanan Untuk Rumah Di Bekasi sampai Pantai Anyer Di Banten. Perjalanan pergi-pulang mencapai lebih Untuk 300 km.
Suzuki Fronx Pada ini dijual Bersama harga Rp 259 juta sampai Rp 321,9 juta. Kendaraan Pribadi ini ditawarkan Bersama dua pilihan mesin, ada mesin bensin 1.500 cc biasa, dan satu lagi mesin 1.500 cc hybrid. Begini impresi kami menyetir Suzuki Fronx Untuk perjalanan berakhir pekan bersama keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabin Kedap, Bantingan Nggak Bikin Mual
Masuk Hingga Untuk kabin Suzuki Fronx, nuansa mewah begitu terasa. Memang masih ada beberapa material keras, tapi balutan material kulit yang membungkus beberapa Dibagian interior membuat kabin Fronx terasa premium.
Kabin Suzuki Fronx hadir Bersama jok berdesain khusus. Joknya Memiliki balutan synthetic leather + fabric sewarna Bersama ruangan kabin. Buat saya, jok Dibagian sopir terbilang nyaman. Untuk mengemudi berjam-jam pun tidak pegal. Apalagi Di joknya ada semacam bantalan punggung Di kiri-kanan Agar tubuh bisa tetap rileks Pada mengemudi. Untuk mengatur jok memang masih manual, belum elektrik. Tapi posisi duduk bisa diatur Hingga berbagai arah, termasuk ketinggian joknya. Agar posisi mengemudi lebih presisi, setirnya juga bisa diatur tilt dan teleskopik.
Untuk mencukupi keperluan akomodasi, Suzuki Fronx Memiliki kapasitas bagasi seluas 308 liter, ditambah beragam ruang penyimpanan seperti glovebox 4,8 liter, 2 cup holder, 4 bottle holder, dan armrest storage. Kantung Di balik jok Di pun bisa dimanfaatkan Untuk menyimpan perintilan. Sayangnya, kantung tersebut hanya ada Di balik jok penumpang Di, sedangkan Di Dibelakang jok sopir tidak tersedia kantung penyimpanan.
Suzuki Fronx dilengkapi head unit 9 inci yang terkoneksi mulus Bersama Apple CarPlay dan Android Auto. Penggunaan head unit yang dapat terkoneksi Bersama Smart Phone secara nirkabel ini sangat membantu Untuk perjalanan jauh. Pengemudi dan penumpang Karena Itu tidak bosan Sebab dihibur Bunyi yang bisa diputar Untuk Apple CarPlay dan Android Auto. Pemakaian peta digital seperti Google Maps pun bisa ditampilkan Di layar head unit tersebut, Karena Itu memudahkan perjalanan.
Suzuki Fronx. Foto: Rifkianto Nugroho
|
Buat kenyamanan penghuni kendaraan, pengontrol AC sudah digital. Kita tinggal set suhu AC yang diinginkan (Untuk derajat celcius), sekaligus seberapa kencang putaran blower AC-nya. Tapi jangan kaget jika fungsi engine auto start-stop beroperasi Pada macet dan mesinnya mati, udara yang keluar Untuk AC bukan embusan dingin. Sebab, Pada mesin mati ketika berhenti (Pada fitur engine auto start-stop berfungsi), kompresor AC tampaknya tidak berputar Agar udara yang keluar adalah angin biasa, bukan udara dingin Untuk AC. Meski begitu, ketika sistem membaca suhu kabin sudah naik, maka mesin Berencana otomatis menyala lagi dan kompresor kembali bekerja Untuk mengalirkan udara dingin Untuk AC.
Kami akui, mengendarai atau Karena Itu penumpang Suzuki Fronx memang nyaman. Ketika semua pintu ditutup Pertemuan, kabin terasa senyap. Tak banyak noise yang masuk Hingga Untuk kabin Pada Kendaraan Pribadi dikendarai, Justru ketika dipacu Di Kelajuan tinggi sekalipun. Ditambah lantunan speaker yang menghibur membuat perjalanan tambah nyaman.
Bantingan suspensinya nggak terlalu keras. Ketika melibas speed bump, bantingannya masih dapat diterima, bukan karakter yang bikin pinggang sakit. Begitu juga Pada Kelajuan tinggi Di jalan tol, tidak terasa limbung yang bikin mual penghuninya.
Fitur-fitur lain yang memudahkan saya sebagai pengemudi Antara lain head-up display (HUD). Di Di Itu, Fronx sudah punya 360 View Camera, serta paddle shift.
Tetapi, satu lagi catatan Untuk kami yang Bisa Jadi bisa Karena Itu masukan juga buat Suzuki, yaitu soal Keselamatan Yang Berhubungan Bersama penguncian pintu. Soalnya, tidak ada fitur auto door lock ketika Kendaraan Pribadi melaju. Kadang kami lupa mengunci pintu Sebelumnya melajukan Kendaraan Pribadi, Karena Itu sepanjang perjalanan pintu tidak terkunci. Memang mengunci pintu perihal sederhana, tinggal klik tombol bergambar Kunci gembok Di trim pintu sebelah pengemudi maka semua pintu Berencana terkunci. Tapi kalau ada auto door lock Berencana lebih memudahkan lagi, pengemudi tinggal melajukan mobilnya saja dan Di Kelajuan tertentu semua pintu Berencana terkunci otomatis.
Mesin Irit, Tenaga Nggak Pelit
Kebetulan, Suzuki Fronx yang kami bawa ini adalah Fronx tipe SGX yang sudah Memperkenalkan Ilmu Pengetahuan hybrid. Kendaraan Pribadi ini menggunakan mesin K15C 1.500 cc mild hybrid Bersama pilihan transmisi otomatis 6 percepatan (6AT). Mesin K15C mild hybrid Di tipe GX dan SGX Memiliki tenaga maksimal 100,6 PS / 6.000 rpm dan torsi maksimal 135 Nm / 4.400 rpm.
![]() |
Penggunaan transmisi otomatis AT 6-Speed, bukan CVT, tampaknya menjadi pilihan cerdas buat Suzuki. Sebab, Bersama transmisi otomatis enam percepatan ini, kami merasa responsnya begitu cekatan. Ketika ingin menyalip kendaraan lain dan dibutuhkan tenaga ekstra, tinggal mainkan paddle shifter Di balik setir buat menaikkan RPM Agar Berencana Merasakan dorongan torsi yang lebih baik. Perpindahan giginya pun mulus, minim hentakan, Bisa Jadi Sebab ada 6-speed Di dalamnya Agar pengaturannnya begitu Pertemuan.
![]() |
Kesimpulan kami, mesin 1.500 cc mild hybrid Di Fronx tipe SGX nggak pelit tenaga. Ilmu Pengetahuan Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) Di mesin K15C yang memanfaatkan Integrated Starter Generator (ISG) dan lithium-ion battery Untuk menjalankan tiga fungsi utama (acceleration assist, regenerative braking, dan engine auto-stop) bekerja Bersama sangat baik Untuk merespons keinginan pengemudi.
![]() |
Berkat Ilmu Pengetahuan SHVS itu pula, konsumsi bahan bakar Suzuki Fronx bisa irit. Berdasarkan data Di layar MID, Setelahnya dipakai jalan sejauh 155,9 km Untuk Bekasi sampai Anyer, konsumsi bahan bakar rata-rata mencapai 21,7 km/liter. Itu pun cara berkendaranya bukan yang eco driving, terkadang gaspol Untuk menyalip kendaraan lain, kadang berhenti sebentar Untuk membeli sesuatu tanpa mematikan mesin agar AC tetap menyala.
ADAS Bikin Nyetir Nggak Gampang Capek
Yang Terbaru buat Suzuki Di Indonesia adalah fitur Advanced Driver Assistance System atau ADAS. Fronx Karena Itu Kendaraan Pribadi pertama Suzuki Di Indonesia yang Merasakan fitur Suzuki Safety Support. Beberapa fitur ADAS Di Suzuki Fronx Antara lain Adaptive Cruise Control, Lane Keep Assist, Autonomous Emergency Braking (DSBS II), Head Up Display, Lane Departure Prevention, Lane Departure Warning, Rear Cross Traffic Alert, 360 View Camera, Vehicle Swaying Warning, Blind Spot Monitor, High Beam Assist hingga Parking Pendeteksi.
![]() |
Nggak cuma mengandalkan Gadget Perekamgambar, fitur ADAS Di Suzuki Fronx juga memanfaatkan monocular camera, millimeter wave radar Di Dibagian Di, ditambah Pendeteksi gelombang milimeter Di area Dibelakang. Gadget-Gadget itu membuat sistem kerja ADAS Di Suzuki Fronx Karena Itu lebih presisi Untuk membaca situasi Di Disekitar kendaraan, Karena Itu lebih aman.
Fitur ADAS Di Suzuki Fronx bikin nyetir nggak gampang capek. Di jalan tol, saya tinggal mengaktifkan adaptive cruise control dan lane keep assist, Kendaraan Pribadi secara otomatis Berencana melaju mengikuti kendaraan Di Di Bersama jarak yang aman. Bersama lane keep assist, Kendaraan Pribadi juga tidak Berencana keluar lajur, Justru membantu mengarahkan setir ketika jalanan menikung. Sebagai pengemudi, tugas berkendara Karena Itu lebih ringan. Perjalanan jauh pun Karena Itu tak terasa melelahkan berkat adanya fitur ADAS ini.
Artikel ini disadur –> Oto.detik.com Indonesia: Impresi Nyetir Suzuki Fronx Digeber Ratusan Kilometer