Jakarta –
Kendaraan Pribadi Elektrik sukses bikin geger pasar Produsen Kendaraan Indonesia. Tapi coba lirik Ke segmen niaga, truk listrik belum menjadi primadona.
Pemerintah sudah jor-joran kasih insentif berupa potongan PPN (Pph pertambahan nilai), PPnBM (Pph penjualan atas Produk mewah), PKB (Pph kendaraan bermotor) yang efektif menurunkan harga Kendaraan Pribadi penumpang listrik. Tetapi, Ke segmen truk, harga belinya tetap selangit. Sebuah unit truk listrik masih jauh lebih mahal daripada truk diesel Terbaru sekelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ini kami sangat bergantung Di kesiapan konsumen dan juga regulasi pemerintah supaya bisa lebih sukses lagi memasarkan tipe ini,” kata Aji Jaya, selaku Sales and Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors Ke Cakung, Jakarta Timur, Rabu (12/11/2025).
“Sampai Pada ini kendala kami hadapi salah satunya adalah demand Bersama konsumen. Sebab kendaraan EV secara value harganya Mungkin Saja jauh lebih mahal dibandingkan konvensional,” tambah dia.
Fuso eCanter merupakan truk listrik pertama legal Ke jalan raya yang dijual Ke Indonesia. Pada ini Mitsubishi Fuso Terbaru Memperoleh satu konsumen Ke Tanah Air.
Penanaman Modal awal menjadi hambatan terbesar Untuk adopsi truk listrik, terutama Ke sektor Ekspedisi Indonesia.
Di Umumnya, harga beli truk listrik Pada ini bisa 2 hingga 3 kali lipat lebih mahal daripada truk diesel Terbaru sejenisnya. Angka ini menjadi beban modal yang sangat berat Untuk pengusaha.
“Pada ini konsumen Ke Indonesia sangat concern sama yang namanya initial Penanaman Modal. Karena Itu yang paling Karena Itu pertimbangan konsumen tentu soal harga,” kata Aji.
Truk dibeli sebagai “mesin produksi” Untuk Usaha, Ke mana faktor keandalan dan efisiensi operasional mutlak diutamakan. Walaupun biaya operasional truk listrik Untuk jangka panjang Berpeluang lebih hemat, – minim bahan bakar dan Penanganan, tingginya biaya awal dan tantangan operasional Ekspedisi menjadi hambatan utama adopsi Pada ini.
“Kedua Yang Terkait Bersama infrastruktur, misalnya Yang Terkait Bersama Aturan pemerintah, Lalu masalah operasional kendaraan berjalan nanti seperti apa, walaupun kendaraan penumpang yang sudah banyak, tapi truk ini belum banyak penerimaannya Ke pasar.”
“Ke Indonesia Akansegera terus berkembang Ke pasar EV, walaupun Pada ini masih diperlukan adaptasi. Ke luar sana, tentunya Sebab ini Internasional production, beberapa Bangsa sudah sukses memasarkannya Sebab Bangsa atau tempat mereka launching kondisinya Mungkin Saja berbeda Bersama Indonesia,” jelas Aji.
Artikel ini disadur –> Oto.detik.com Indonesia: Truk Listrik Kok Nggak Seramai Kendaraan Pribadi Elektrik?











