Jakarta –
Produk Impor truk China yang masuk Indonesia bikin kalangan pabrikan lokal khawatir. Kehadiran truk Produk Impor China Justru sudah ‘makan’ korban.
Pengamat Produsen Kendaraan Yannes Pasaribu menyoroti regulasi antar instansi; Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian yang belum sinkron Untuk kendaraan komersil Hingga area off-road (non-jalan raya) seperti tambang.
Yannes menjelaskan ada ketimpangan yang dihadapi produsen Jepang akibat konsekuensi Di Keputusan yang tumpang tindih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Truk Produk Impor China yang digunakan secara eksklusif Hingga area tambang tertutup, tidak sepenuhnya tunduk Di regulasi yang sama, Supaya banyak yang masih menggunakan mesin Euro 2 atau Euro 3,” ujar Yannes kepada detikOto, Rabu (12/11/2025).
“Hal ini Di perspektif industri Produsen Kendaraan Jepang jelas menciptakan ketimpangan Bersaing, sebab truk China menawarkan harga 30-50% lebih rendah tanpa beban sertifikasi emisi ketat, Sambil produsen Jepang Berusaha Mengatasi biaya produksi lebih tinggi Untuk memenuhi standar domestik,” jelasnya.
Seperti diketahui, produsen Jepang telah berinvestasi triliunan Idr Untuk upgrade line produksi mereka Hingga Indonesia Untuk mematuhi standar Euro 4 yang diwajibkan pemerintah.
Mitsubishi Fuso salah satu yang mulai terdampak Di kehadiran Produk Impor truk China. Keresahan ini sudah disampaikan kepada Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Tetapi belum Merasakan solusi Di pemerintah.
“Sampai sekarang kita masih nunggu langkah konkrit Di pemerintah. Dan namanya menunggu itu sih kita nggak bisa maksa orang-orang. Kalau harapannya segera,” ungkap Aji Jaya, Sales & Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors.
Segmen komersial merupakan industri padat karya yang banyak melibatkan pekerja dan turut berkontribusi kepada perekonomian Bangsa.
“Jangan nanti kita udah tepar dulu Terbaru ada langkah konkrit,” kata Aji.
Hal senada juga pernah diungkapkan Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara. Menurut Kukuh, truk Produk Impor Di China Membahas keuntungan, tapi bisa mengancam industri Di negeri, apalagi buat pabrikan yang sudah berinvestasi besar.
“Sampai Juli ini diperkirakan, kami tidak punya data yang cukup resmi, itu hampir 7 ribu, sampai akhir tahun bisa sampai 14 ribuan kendaraan komersial,” ujar Kukuh beberapa waktu yang lalu.
Standar emisi kendaraan menjadi salah satu langkah strategis yang sudah ditentukan pemerintah.
Bukan cuma soal emisi, Tetapi truk Produk Impor CBU sudah terasa dampaknya. Pabrik komponen kendaraan ada yang Memangkas karyawan sampai separuhnya.
“Ada perusahaan yang suplai komponen dump truck pengurangan karyawan hampir 50 persen,” kata Sekjen Gabungan Industri Alat Kendaraan Pribadi dan Kendaraan Bermotor Roda Dua (GIAMM) Rachmat Basuki, beberapa waktu lalu.
“Untuk truk import CBU-nya segera dihentikan Lantaran kalau truk tidak hanya komponen, Tetapi industri karoseri juga sangat terdampak. Mudah-mudahan Di cara tersebut industri komponen bisa lebih baik,” sebutnya.
Artikel ini disadur –> Oto.detik.com Indonesia: Bencana Alam Truk Produk Impor China Sudah Makan ‘Korban’, Pemerintah Diminta Kasih Solusi











