Jakarta –
Berbeda Bersama Kendaraan Pribadi, penjualan Kendaraan Bermotor Roda Dua Di Indonesia justru lebih stabil. Malahan, tahun ini, angkanya diprediksi Akansegera Menimbulkan Kekhawatiran. Kok bisa, ya?
PT Yamaha Indonesia Kendaraan Bermotor Roda Dua Manufacturing (YIMM) punya analisis pribadi mengenai situasi tersebut. Menurut mereka, Situasi ekonomi Negeri yang Lagi bergelojak membuat Kelompok mengubah pilihannya: Bersama yang semula Kendaraan Pribadi menjadi Kendaraan Bermotor Roda Dua.
“Bisa Karena Itu, ini Terbaru asumsi ya. Kita kan Mendorong premium kategori. Bisa Karena Itu Bersama Situasi roda empat turun, mereka beralih Di roda dua,” ujar Rifki Maulana selaku Manager Public Relations, YRA & Community PT YIMM Pada ditemui Di Senayan, Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut hitung-hitungan kasar, penjualan Kendaraan Bermotor Roda Dua Di Indonesia tahun ini bisa mencapai 6,5 juta unit. Angka tersebut menjadi yang tertinggi Dari Penyebara Nmassal lima tahun lalu.
Di Pada bersamaan, penjualan Kendaraan Pribadi Di Indonesia justru berdarah-berdarah. Malahan, jika Kendaraan Bermotor Roda Dua mencapai level tertinggi, maka Kendaraan Pribadi justru berada Di level terendah Dari Penyebara Nmassal.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Kendaraan Pribadi Di Indonesia Di Januari-November Terbaru mencapai 710 ribu unit. Nominal itu turun 9,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menurut proyeksi, penjualan Kendaraan Pribadi Di Indonesia tahun ini hanya mencapai 780 ribu unit. Padahal, tahun lalu, angkanya tembus 865 ribu unit.
Artikel ini disadur –> Oto.detik.com Indonesia: Penjualan Kendaraan Pribadi Di RI Berdarah-darah, Penjualan Kendaraan Bermotor Roda Dua Kok Stabil?











