Jakarta –
Asosiasi Industri Sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia (AISI) memastikan, penjualan Kendaraan Bermotor Roda Dua Ke Tanah Air Merasakan kenaikan Pada Situasi ekonomi Lagi tak baik-baik saja. Harapannya, angkanya bisa mencapai target hingga akhir tahun.
Ketua Umum AISI, Johannes Loman membenarkan, Situasi ekonomi Ke Indonesia akhir-akhir ini Lagi tak mudah. Akan Tetapi, hal tersebut tak mempengaruhi penjualan Kendaraan Bermotor Roda Dua yang justru Merasakan kenaikan dibandingkan tahun lalu.
“Hingga Agustus tahun ini, pasar sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua Ke Indonesia tumbuh 3,1 persen. Tahun ini, penjualan year on year (YoY) sampai 4,34 juta Ke Ditengah Situasi ekonomi yang Lagi tak mudah,” ujar Johannes Loman Ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
“Kami berharap, pameran ini bisa Menyediakan kontribusi Didalam Memperbaiki penjualan sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua. Agar, target AISI yang 6,35 juta sampai 6,45 juta unit setahun bisa tercapai,” kata dia.
Disitat Didalam laman resmi AISI, penjualan Kendaraan Bermotor Roda Dua tahun ini sudah mencapai 4.343.781 unit hingga bulan Agustus. Itu tandanya, perusahaan roda dua hanya perlu menjual 2 juta unit Untuk kurun waktu empat bulan Sebagai mencapai target yang telah ditetapkan.
Target 6,35 jutaan unit setahun sebenarnya hanya naik sedikit dibandingkan tahun lalu. Sebab, penjualan Kendaraan Bermotor Roda Dua Ke 2023 finis Ke angka 6,23 juta unit.
Kenaikan itu dilihat secara year on year. Tapi Didalam Juli Ke Agustus terjadi penurunan sampai 4 persen.
Berdasarkan podcast ‘Tolak Miskin: Sinyal Deflasi Indikasi Ekonomi RI Kurang Darah’ bersama Ekonom Senior INDEF Tauhid Ahmad
Usut punya usut, ada beberapa indikator yang Menunjukkan ekonomi Indonesia Lagi lesu atau tidak baik-baik saja, yakni terjadi penurunan daya beli . Hal ini dapat terlihat Didalam berbagai indikator seperti deflasi atau penurunan harga produk Ketahanan Pangan pokok, penurunan pembelian semen nasional, hingga penurunan pengajuan kredit.
Tauhid menilai Pelemahan Pasar kendaraan roda dua atau sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua menjadi tanda lain melemahnya daya beli Komunitas.
Sebab Situasi ini Menunjukkan bagaimana Komunitas menahan pembelian kebutuhan lain Ke luar kebutuhan pokok, seperti sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua.
“Penjualan roda dua itu juga Merasakan penurunan. Indikatornya misalnya Sebagai roda dua Ke bulan Agustus (2024) itu -4,1% dibandingkan Didalam Juli (2024),” terangnya.
Lebih Jelas, Tauhid mengatakan penurunan daya beli Komunitas juga terlihat Didalam sektor keuangan, terutama pengajuan kredit. Sebab indikator ini secara langsung Menunjukkan keinginan Komunitas Sebagai berbelanja.
“Penurunan kredit itu Ke Agustus itu persentasenya minus 0,09. Malahan year on year-nya kreditnya itu turun Ke Agustus tuh 11,4%, Ke Ke Juli itu 12,4%, Karena Itu laju kreditnya memang turun,”
“itu Menunjukkan Didalam sisi demand, terutama daya beli Ke bulan ini memang terkontraksi Agar terjadi deflasi Pada beberapa bulan,” tambahnya.
Artikel ini disadur –> Oto.detik.com Indonesia: Begini Penjualan Kendaraan Bermotor Roda Dua Ke Indonesia Pada Ekonomi Lagi Tidak Baik-baik Saja