Begini Prospek Jualan Truk Listrik eCanter Di Indonesia

Mitsubishi Fuso eCanter merupakan truk listrik pertama yang resmi dijual Di Indonesia. Meluncur Sebelum tahun lalu, sudah berapa banyak populasinya?

“Sampai Pada ini yang sudah terealisasi penjualannya ada Di salah satu perusahaan Pengiriman Di Jakarta,” kata Aji Jaya, selaku Sales & Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Di Jakarta Timur, Jumat (21/3/2025).

Kendaraan komersial nonemisi itu dibeli PT Yusen Logistics Indonesia (YLI) selaku konsumen pertama Di Tanah Air.

PT Yusen Logistics Indonesia mengoperasikan truk listrik Fuso eCanter Di spesifikasi baterai berukuran M berkapasitas 83kWh, yang sanggup menempuh perjalanan sejauh 140km Di GVW sebesar 6ton Di sekali pengisian daya penuh.

Sebagai catatan, Sebelumnya membeli unitnya, PT Yusen Logistics Indonesia sempat melakukan uji coba atau Proof of Concept (PoC) Fuso eCanter tahun lalu. Di kesempatan itu, mereka Menyediakan penilaian positif Di kendaraan tersebut.

Aji menambahkan, pihaknya sudah melakukan pendekatan kepada beberapa perusahaan Dunia yang bermarkas Di Indonesia. Dia berharap realisasi pembelian truk listrik bisa terjadi Setelahnya momen lebaran.

Di sisi lain Pemerintah Indonesia pun tetap terus Mendorong perusahaan-perusahaan menjalankan bisnisnya Di pendekatan tiga aspek utama yakni economic, social, and governance (ESG). Pemerintah juga Melakukanlangkah-Langkah Menyediakan contoh. Misalnya, Di hal Pembuatan pembiayaan, pemerintah menerbitkan portofolio kredit hijau, dan instrumen keuangan berbasis lingkungan.

“Di hasil beberapa approach kepada perusahaan yang prospek Di EV ini. Kami telah Memperoleh banyak prospek, harapannya Setelahnya lebaran ini, kita Akansegera, bukan panen, isa Memperoleh realisasi prospek-prospek ini Sebelum kami launching,” kata Aji.

“Di launching sampai Maret. Banyak Karya Di kami dan juga dealer yang diberi tugas memasarkan eCanter ini melakukan approach kepada Kandidat-Kandidat konsumen terutama Dunia company yang menjadi target kami, mereka sudah feedback, realisiasinya masih Di Dialog Antar Negara,” jelasnya lagi.