Jakarta –
BYD melakukan penarikan kembali (Penarikan Kembali) Di Administrasi Negeri Bagi Regulasi Pasar China (SAMR) Bagi model BYD Tang dan BYD Yuan Pro. BYD Indonesia mengatakan kedua produk tersebut tidak dijual Di Indonesia.
Diberitakan detikcom Sebelumnya Itu, sebanyak dua model kendaraan Didalam total 115.783 unit yang terdampak Di China.
“Perihal pemberitahuan resmi Penarikan Kembali Bagi model BYD Tang keluaran tahun 2015-2017 dan Yuan Pro tahun 2021-2022. Kami memastikan bahwa model dan tipe Ke Langkah tersebut bukan merupakan model yang dijual Di Indonesia,” ujar Luther Panjaitan, Head of Public & Government Relations PT BYD Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia kepada detikOto, Minggu (19/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah Penarikan Kembali Menunjukkan keseriusan dan tanggung jawab pabrikan Di keselamatan dan kepuasan konsumen, Malahan Setelahnya produk terjual. Ini merupakan langkah preventif Bagi menghindari kecelakaan, Kerusakan, atau bahaya fatal akibat cacat tersembunyi.
“Perbaikan yang dilakukan bertujuan Bagi menghindari potensi kejadian yang tidak diinginkan, dan Di keadaan extreme.”
“Hal ini merupakan praktik umum Di industri Kendaraan Pribadi, sebagai Pada komitmen pabrikan Di keselamatan, serta menjaga Mutu & kepercayaan pelanggan,” kata Luther.
Kedua model yang masuk Langkah Penarikan Kembali itu tidak dijual Di Indonesia Pada ini. BYD Indonesia Pada ini Mutakhir memasarkan M6, Sealion 7, Atto 1, Atto 3, Seal, Dolphin dan sub brand merek mewah Denza D9.
Penarikan Kembali kedua produk itu muncul Setelahnya SAMR melakukan investigasi dan menemukan adanya cacat Ke komponen tertentu. Masalah yang Akansegera diperbaiki mencakup malfungsi Ke pengendali Kendaraan Bermotor Roda Dua penggerak hingga kekurangan Di penyegelan baterai daya, yang Berpotensi Bagi memengaruhi Prestasi dan keselamatan Sepeda Listrik BYD.
Penarikan Kembali pertama, Didalam kode S2025M0165I, menyasar 44.535 unit BYD Tang tahun 2015 yang diproduksi Di 28 Maret 2015 hingga 28 Juli 2017. Masalahnya berasal Di desain dan pemilihan komponen Ke pengendali Kendaraan Bermotor Roda Dua penggerak. Komponen ini Berpotensi Bagi Merasakan fungsi pelepasan daya (active discharge) yang tidak normal Pada digunakan. Di Situasi ekstrem, hal ini bisa menyebabkan papan sirkuit terbakar dan Gaya penggerak listrik murni kendaraan gagal berfungsi-jelas menjadi risiko keselamatan.
Bagi mengatasi hal tersebut, diler resmi BYD Akansegera melakukan pembaruan Alat lunak, mengganti metode pelepasan daya menjadi Kendaraan Bermotor Roda Dua discharge, guna menghilangkan potensi bahaya.
Penarikan Kembali kedua, Didalam kode S2025M0166I, mencakup 71.248 unit BYD Yuan Pro listrik murni yang diproduksi Di 6 Februari 2021 hingga 5 Agustus 2022. Kali ini, masalahnya ada Ke proses produksi, Di mana gasket penyegel baterai kemungkinan terpasang tidak sempurna, Agar Memangkas kemampuan kedap air. Jika kendaraan melaju Di Situasi genangan atau berkendara cepat melewati air Di waktu lama, air bisa masuk Di Di baterai, Memangkas isolasi listrik. Di situasi ekstrem, daya baterai bisa turun drastis dan menimbulkan risiko keselamatan.
Sebagai solusi, BYD Akansegera memperkuat casing baterai menggunakan sealant khusus yang memastikan kembali fungsi Konsisten air dan menghilangkan potensi bahaya.
BYD Tang 2015 yang terdampak Penarikan Kembali merupakan model Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV). Sesuai namanya, Kendaraan Pribadi ini pertama kali diluncurkan Ke 2015 dan menjadi salah satu pionir SUV hybrid BYD yang menggabungkan mesin bensin Didalam Kendaraan Bermotor Roda Dua listrik.
Sambil Itu, BYD Yuan Pro adalah Kendaraan Pribadi Elektrik murni (pure EV) yang diperkenalkan Ke 2021. Unit yang ikut Di Penarikan Kembali ini diproduksi Di 2021 hingga 2022. Model tersebut mulai Memikat perhatian pasar Lantaran harga yang relatif terjangkau dan jarak tempuh yang Tantangan.
Artikel ini disadur –> Oto.detik.com Indonesia: BYD Penarikan Kembali 115 Ribu Kendaraan Pribadi Di China, Indonesia Aman?