Jakarta –
Industri Produsen Kendaraan tahun ini Berusaha Mengatasi tantangan. Salah satunya Yang Terkait Bersama Aturan opsen Pph, meski pemerintah Daerah Lagi memberi Menenangkan, Tetapi sifatnya masih Sambil.
Pungutan opsen Pph sudah diatur berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Ditengah Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD). Untuk undang-undang itu dijelaskan, opsen adalah pungutan tambahan Pph menurut persentase tertentu.
Kementerian Perindustrian menyebut sudah ada 25 provinsi yang Memberi keringanan opsen Pph. Tetapi hal ini sifatnya Sambil alias tidak permanen, insentif itu ada yang berlaku tiga bulan hingga 12 bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini menyusul Pembantu Kepala Negara Untuk Negeri (Mendagri) yang menerbitkan Surat Edaran Nomor 900.1.13.1/6764/SJ Ke 20 Desember 2024. Beleid itu meminta gubernur Memberi keringanan atau pengurangan dasar pengenaan Pph Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Opsen PKB, dan Opsen BBNKB.
Menyambut Baik hal tersebut, PT Astra Honda Kendaraan Bermotor Roda Dua (AHM) menyebut hadirnya insentif Bersama masing-masing pemerintah Daerah, bisa meredam dampak Fluktuasi Harga Bersama opsen Pph.
“Opsen itu pertama tidak semua Pemprov yang memberlakukan, salah satunya DKI,” kata Ahmad Muhibbudin selaku General Manager Coorporate Communication PT AHM Hingga Ancol, Jakarta Utara, Kamis (6/2/2025).
“Yang memberlakukan itu membarengi Bersama insentif Untuk konsumen. Agar kalau opsen itu diberlakukan tidak berdampak Hingga harga. Kalau dilihat Hingga STNK terbaru itu, kalau dihitung selisihnya tidak banyak,” jelas dia.
“Bagaimana dampaknya? market ini tidak hanya dipengaruhi Dari opsen, banyak faktor. Daya serap Kelompok Di produk Mutakhir tidak hanya dikarenakan harga,” tambahnya lagi.
“Tapi juga daya beli mereka, itu juga mempengaruhi juga,” ungkap Muhib.
“Closing Hingga akhir Januari ini, mudah-mudahan bagus,” kata Muhib.
Dia berharap pasar sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua bisa terus bertumbuh Bersama tahun lalu.
Opsen Pph atau pungutan tambahan menjadi salah satu instrumen Mutakhir yang bisa membuat harga Kendaraan Bermotor Roda Dua naik signifikan Ke awal 2025. Untungnya, ada sejumlah Daerah yang menunda penerapan opsen.
“Poinnya kita harapkan tahun ini kita bisa tumbuh at least sama Bersama tahun lalu. Kalau AISI kemarin mematok Hingga angka 6,4 sampai 6,7 juta unit, kita berharap itu bisa kita capai market sebesar itu, tapi kita tetap pantau 3 bulan pertama ini seperti apa,” ungkap Muhib.
“Ada transisi perubahan harga, baik harga produknya maupun harga Produk Internasional konsumsi Hingga luar itu sangat mempengaruhi daya beli. Ke Umumnya ekonomi cukup struggling. Kita lihat 3 bulan ini seperti apa, nanti kita lihat 6,4-6,7 (juta unit) seperti apa, masih relevan atau tidak,” kata dia.
Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) Sigit Kumala mengatakan, kehadiran opsen bisa membuat harga Kendaraan Bermotor Roda Dua Mutakhir naik signifikan.
Tarif opsen PKB (Pph kendaraan bermotor) ditetapkan sebesar 66% yang dihitung Bersama besaran Pph terutang. Ke Pada Yang Sama, tarif opsen BBNKB (bea balik nama kendaraan bermotor) juga ditetapkan sebesar 66% yang dihitung Bersama besaran Pph terutang.
Kata Sigit, Untuk simulasi perhitungan AISI, Berencana timbul Fluktuasi Harga sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua Mutakhir Disekitar Rp 800 ribu hingga Rp 2 juta, tergantung jenis Kendaraan Bermotor Roda Dua. Kenaikan ini setara Fluktuasi Harga on the road sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua Mutakhir sebesar 5%-7%, atau dua hingga tiga kali lebih besar Bersama Ketidakstabilan Ekonomi. Fluktuasi Harga ini Berencana Lebih membebankan konsumen.
“Konsumen sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua sangat sensitif Di Fluktuasi Harga. Opsen Pph bisa menaikkan harga Kendaraan Bermotor Roda Dua Hingga segmen entry level lebih Bersama Rp 800 ribu. Segmen mid high bisa naik hingga Rp 2 juta. Inilah yang Berencana menekan permintaan, padahal sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua ini alat transportasi produktif yang paling dibutuhkan Kelompok Hingga Ditengah daya beli yang Lagi melemah,” ujar Sigit Untuk keterangan resmi yang diterima detikOto belum lama ini.
(riar/din)
Artikel ini disadur –> Oto.detik.com Indonesia: Dampak Opsen Pph Hingga Sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua Bisa Ditolong Insentif