Jakarta –
Praktik ‘goreng-menggoreng’ harga Kendaraan Pribadi yang lagi banyak peminatnya ternyata tak cuma terjadi Di Indonesia. Di China, praktik itu pun terjadi. Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik Xiaomi YU7 yang pesanannya membludak menjadi bahan gorengan pedagang.
Diberitakan Carnewschina, meski Mutakhir meluncur, Xiaomi YU7 sudah muncul Di pasar Kendaraan Pribadi bekas China. Harga bekasnya lebih mahal daripada harga eceran yang disarankan produsen Untuk Situasi Mutakhir.
Menurut data Dongchedi, lebih Di 80 unit Xiaomi YU7 Di ini terdaftar sebagai Kendaraan Pribadi bekas Di China. Harganya berkisar Di 350.000 hingga 390.000 yuan (Rp 795 juta sampai Rp 886 juta). Padahal, harga barunya Di pabrikan adalah 253.500 yuan (Rp 576 juta) Sebagai versi Standar, 279.900 yuan (Rp 636 juta) Sebagai versi Pro, dan 329.900 yuan (Rp 750 juta) Sebagai versi Max. Sebagian besar Xiaomi YU7 yang membanjiri pasar Kendaraan Pribadi bekas adalah trim Max Di jarak tempuh Di bawah 100 km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Laporan industri mengaitkan daftar ini Di dua sumber: kendaraan yang awalnya dibeli Dari dealer profesional Sebagai dijual kembali, dan kendaraan yang diperoleh Di pemilik awal Dari platform Kendaraan Pribadi bekas dan dijual kembali Di harga lebih tinggi, Agar mengakibatkan efek ‘markup sekunder’,” demikian dikutip Di Carnewschina.
Xiaomi YU7 memang Merasakan sambutan positif. Di peluncuran, Xiaomi melaporkan 200.000 pre-order Untuk waktu tiga menit dan 248.000 pesanan terkunci Untuk waktu 18 jam.
Merespons kekhawatiran tentang penjualan curang, Xiaomi menerapkan pembatasan. Setiap pembeli hanya dapat memesan satu unit YU7 yang tersedia.
Akibat banyaknya pesanan, waktu pengiriman Sebagai Xiaomi YU7 masih panjang. Versi Standar membutuhkan waktu 57-60 minggu, versi Pro 49-52 minggu, dan versi Max 41-44 minggu Di pemesanan hingga pengiriman.
Di Di Yang Sama, Kementerian Perindustrian dan Keahlian Informasi China dilaporkan Lagi Merencanakan peraturan Mutakhir yang Akansegera melarang penjualan kembali kendaraan Untuk waktu enam bulan Dari registrasi awal. Aturan itu bertujuan Sebagai membatasi arbitrase jangka pendek Di pasar Kendaraan Pribadi bekas.
Artikel ini disadur –> Oto.detik.com Indonesia: Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik Xiaomi Karena Itu Bahan Gorengan, Bekasnya Lebih Mahal Di Harga Mutakhir