Kok Bisa BYD M6 Salip Honda HR-V, Fortuner dkk hingga Masuk 10 Kendaraan Pribadi Terlaris?

BYD M6 menyalip deretan Kendaraan Pribadi bermesin konvensional hingga bisa tembus jajaran 10 Kendaraan Pribadi terlaris. Apa faktornya?

Kendaraan Pribadi Elektrik BYD M6 bikin kejutan. Di data penjualan wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sebagai Oktober 2024, Kendaraan Pribadi Elektrik yang menghuni segmen MPV itu menembus posisi 10 besar.

Bertengger Ke posisi 10, BYD M6 menyalip Kendaraan Pribadi-Kendaraan Pribadi langganan Ke daftar terlaris seperti Daihatsu Ayla, Toyota Agya, Daihatsu Terios, Toyota Fortuner, hingga Honda HR-V.

Torehan penjualan wholesales BYD M6 memang Meresahkan cukup signifikan Dari Juli 2024. Bila Ke Juli unit M6 yang terdistribusi hanya 40 unit, Lalu Ke Agustus jumlahnya menjadi 312 unit, September 836 unit, dan Oktober langsung melesat 1.866 unit. Lantas apa faktornya?

“Peningkatan penjualan ini mencerminkan tingginya minat konsumen Pada Sepedamotor Listrik sekaligus kepercayaan mereka Ke Pembaharuan Ilmu Pengetahuan BYD, khususnya Ke BYD M6 yang dirancang khusus Sebagai menjawab kebutuhan dan preferensi Kelompok Indonesia,” jelas Head of PR & Government Relations PT BYD Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia Luther Panjaitan kepada detikOto, Selasa (19/11/2024).

Secara keseluruhan, BYD memang Merasakan peningkatan distribusi baik secara wholesales maupun Peritel. Bermodalkan empat Kendaraan Pribadi Elektrik yang dijual Ke rentang harga Rp 370 jutaan hingga Rp 700 jutaan, penjualan BYD Ke Oktober itu juga Malahan melampaui Kendaraan Hyundai sekaligus menggusur pabrikan asal Negeri Ginseng itu keluar Didalam 10 besar. BYD Ke Oktober mendistribusikan 2.488 unit Kendaraan Pribadi secara wholesales dan 2.597 unit secara Peritel. Sambil Kendaraan Hyundai mencatatkan penjualan wholesales 1.711 unit dan Peritel 1.451 unit.

Adapun kata Luther, pencapaian ini menjadi bukti bahwa Ke Di Sepedamotor Listrik Berencana makin mudah diterima Kelompok Indonesia.

“Kami optimis bahwa kemajuan infrastruktur EV Ke Indonesia Berencana Mendorong adopsi Sepedamotor Listrik secara lebih luas,” tambah Luther.