Jakarta –
Truk Pembelian Barang Bersama Luar Negeri Bersama China mewarnai pertambangan Hingga Indonesia. Akan Tetapi truk tersebut tidak perlu lolos Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT).
Direktur Sarana dan Keselamatan Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Yusuf Nugroho menyebut, truk tersebut tidak mengikuti uji tipe Sebab hanya digunakan Hingga area pertambangan.
“Yang Terkait Bersama Bersama kendaraan khususnya truk CBU yang kami sudah identifikasi bahwa truk-truk tersebut memang diperuntukkan Sebagai operasional perusahaan pertambangan. Operasionalnya itu bukan Hingga jalan umum,” ujar Yusuf dikutip CNBC Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), truk Pembelian Barang Bersama Luar Negeri Completely Built Up (CBU) yang dioperasikan Hingga luar jalan umum memang tidak wajib Lewat uji tipe maupun uji berkala.
“Kendaraan-kendaraan tersebut memang tidak dilakukan pengujian tipe maupun pengujian berkala, kalau memang dioperasikan Hingga luar jalan umum,” sebut Yusuf.
Kendaraan yang beroperasi Hingga area terbatas seperti kawasan industri, pertambangan, atau perkebunan disebut tidak diwajibkan Lewat uji tersebut.
“Kami ingin pastikan bahwa kendaraan tersebut juga mendukung agar bisa memenuhi persyaratan teknis dan layak jalan sesuai Bersama desainnya Bersama kendaraannya yang memang bukan diperuntukkan Sebagai dioperasikan Hingga jalan umum,” ujarnya.
Tertuang Di Perundang-Undangan No. 22 tahun 2009 tentang LLAJ pasal 49 yang berbunyi:
“Kendaraan Bermotor, kereta gandengan, dan kereta tempelan yang diimpor, dibuat dan/atau dirakit Hingga Di negeri yang Akansegera dioperasikan Hingga Jalan wajib dilakukan pengujian,”
Lebih Jelas soal uji tipe hanya wajib dilakukan Untuk kendaraan yang beroperasi Hingga jalan Di pasal 50 ayat 1
“Uji tipe sebagaimana dimaksud Di Pasal 49 ayat (2) huruf a wajib dilakukan Untuk setiap Kendaraan Bermotor, kereta gandengan, dan kereta tempelan, yang diimpor, dibuat dan/atau dirakit Hingga Di negeri, serta modifikasi Kendaraan Bermotor yang menyebabkan perubahan tipe,”
Di website data Badan Pusat Statistik Penjualan Barang Hingga Luar Negeri Pembelian Barang Bersama Luar Negeri tahun 2024. Kode HS 87042369 merupakan pengelompokan Sebagai kendaraan bermotor selain pendingin, pengumpul sampah, tanker, lapis baja, hooklift, dumper; Sebagai pengangkutan Barang Dagangan, hanya Bersama mesin diesel atau semi diesel; Forumekonomiglobal.v.w. > 24 ton & ≤ 45 ton; bukan CKD.
Tertulis Di nomenklatur Harmonized System (HS) 87042369 yang Hingga dalamnya juga memuat Pembelian Barang Bersama Luar Negeri truk Bersama China. Barang Dagangan-Barang Dagangan itu dikirim Hingga proyek produksi nikel seperti Morowali, Weda, Pulau Obi.
Cuma satu merek Bersama China yang tergabung Bersama asosiasi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, yakni Truk FAW yakni diproduksi Dari China FAW Group Co., Ltd. Penjualan Peritel sales tahun lalu mencapai 847 unit.
Truk merek Jepang Bisa Jadi mendominasi Hingga Berjalan Indonesia. Tetapi jika bicara Hingga tambang nikel Hingga Morowali (Sulawesi Ditengah) dan Halmahera (Maluku Utara) yang paling populer adalah truk warna merah asal China merek Shacman.
Kendaraan Bermotor Roda Dua Sights International (MSI), distributor Shacman menjelaskan sudah menjual lebih Bersama 6.000 truk Hingga Indonesia Dari 2016 yang 95 persen penjualannya digunakan Hingga Morowali dan Halmahera.
Malahan Hingga situs Internasional Shacman, disebutkan proyek nikel Hingga Indonesia merupakan Prestasi Shacman Hingga Asia Pasifik.
“Proyek Nikel Indonesia merupakan contoh cemerlang Prestasi SHACMAN Hingga Asia Pasifik. Bersama Pencapaian penjualan 3.000 truk yang mengesankan dan suku cadang yang dipesan Sebelumnya senilai ¥60 juta,” bunyi keterangan tersebut.
Artikel ini disadur –> Oto.detik.com Indonesia: Marak Truk Pembelian Barang Bersama Luar Negeri Hingga Pertambangan Tak Perlu SRUT, Kemenhub Ungkap Alasannya