Jakarta –
Pusat produksi Mitsubishi Fuso Di Indonesia, yaitu PT Krama Yudha Ratu Kendaraan Bermotor Roda Dua (KRM) yang berlokasi Di Cakung, Jakarta Timur, Mengungkapkan kesiapannya Sebagai beralih merakit truk listrik jika pasar sudah terbukti dan prinsipal Memberi lampu hijau.
Kepala Negara Direktur PT KRM, Duljatmono, memastikan bahwa fasilitas yang mereka miliki sangat fleksibel dan adaptif Pada produk-produk Mutakhir, termasuk Mobil Listrik (Electric Vehicle/EV). Kesiapan ini menjadi kabar baik Di upaya pemerintah mempercepat lokalisasi EV.
“Fasilitas kita fleksibel dan adaptif Pada produk-produk Mutakhir. Termasuk EV, kalau memang itu dibutuhkan, artinya prinsipal memerintahkan Sebagai produksi Di sini, Sebab demand-nya ada, ya kita siap Sebagai melakukan itu,” kata pria yang akrab disapa Momon Di Cakung, Jakarta Timur, Rabu (12/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski fasilitas sudah siap secara prinsip, Momon tidak menampik bahwa produksi truk listrik membutuhkan penyesuaian besar. Perakitan truk listrik, terutama komponen baterai dan sistem kelistrikan bertegangan tinggi, memerlukan standar keselamatan dan Keahlian yang berbeda Di truk diesel.
“Ada proses-proses penyesuaian atau Keahlian yang perlu dipelajari Dari Skuat KRM Dari karyawannya, ada training, Setelahnya Itu ada Penanaman Modal Asing yang diperlukan Sebagai itu. Tapi secara prinsip, KRM siap Sebab fleksibel dan adaptif Pada kebutuhan itu,” jelas Momon.
Pernyataan PT KRM ini sejalan Di langkah agresif Mitsubishi Fuso yang sudah Melakukan truk listrik eCanter Di Indonesia. Meski demand Di truk listrik ini masih butuh dorongan insentif.
“Ini kami sangat bergantung Di kesiapan konsumen dan juga regulasi pemerintah supaya bisa lebih sukses lagi memasarkan tipe ini,” kata Aji Jaya, selaku Sales and Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors Di Cakung, Jakarta Timur, Rabu (12/11/2025).
Skuat redaksi detikcom pernah melihat proses produksi truk eCanter Di tanah kelahirannya, Prefektur Kanagawa, Kawasaki Plant, Jepang.
Kesan pertama ketika tiba Di Kawasaki Plant, pabrik ini terlihat modern, Malahan area perakitan sudah dilengkapi Di air conditioner (AC). Di masuk Hingga Di area pabrik, cukup sejuk. Di sisi lain, semuanya tertata rapi, teratur, dan modern.
Di amatan detikcom, pengerjaan truk hampir semuanya dibantu Di sistem otomatis dan Android. Misalnya distribusi mesin truk, sasis, hingga pemasangan kabin. Semuanya diatur Di waktu yang bersamaan. Di penglihatan kami, pekerja manusia lebih banyak dibutuhkan Sebagai mengerjakan Pada truk yang sulit dijangkau Dari mesin otomatis tersebut.
Ada beberapa hal yang berbeda Di produksi eCanter dibanding versi internal combustion engine. Pertama ialah para pekerja dibekali Kekuatan khusus masalah kelistrikan hingga fitur yang cuma tersedia Di truk eCanter. Para pekerja dibekali bagaimana menangani listrik tegangan tinggi.
Artikel ini disadur –> Oto.detik.com Indonesia: Pabrik Fuso Di Indonesia Bisa Produksi Truk Listrik, tapi…











