Jakarta –
Harga bukan satu-satunya pertimbangan utama konsumen Indonesia ketika beralih Di Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik. Berdasarkan Eksperimen “Potensi dan Tantangan Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik Di Indonesia Untuk Persepsi User” yang dilakukan Praxis, agensi public relation dan public affair, konsumen Indonesia tidak ingin hanya tergiur Di harga murah, tapi Lalu kesulitan Untuk pemakaian sehari-hari.
“Survei ini secara komprehensif memotret perilaku, preferensi, dan aspirasi Untuk 1.200 User Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik Di 12 kota besar Di Indonesia, Memberi peta jalan yang jelas Untuk para pemangku kepentingan industri,” jelas President Director Praxis, Adwi Yudiansyah dikutip Untuk keterangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei ini menghasilkan beberapa temuan Memikat:
- Daya Bertahan baterai (35,17%) menjadi faktor lebih penting Untuk User Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik, mengungguli harga beli (21,33%) dan reputasi merek (18,5%)
- Pada dihadapkan Di pilihan promosi, mayoritas responden (52%) Mengungkapkan garansi baterai sebagai penawaran yang paling memengaruhi keputusan pembelian mereka, diikuti Di diskon harga beli (30%) dan bundling wall charger (10%)
- Hampir separuh responden (46%) menempatkan ketersediaan infrastruktur sebagai prioritas Keputusan utama, yang mencakup perluasan akses Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan jaminan ketersediaan bengkel resmi yang mumpuni
- 79% User menilai Pengalaman Hidup berkendara Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik lebih baik dibandingkan Kendaraan Pribadi konvensional, 78% User juga merasa rata-rata durasi pengisian daya Pada 6 jam terlalu lama. Angka ini sangat jauh Untuk durasi ideal yang mereka harapkan, yaitu 1-2 jam atau kurang
- Samping Itu, media sosial (51%) terbukti menjadi platform paling efektif sebagai sumber informasi Untuk User Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik dibandingkan pameran Kendaraan Pribadi (22%).
Head of Research Praxis Garda Maharsi mengatakan pasar Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik Di Indonesia Lebihterus dewasa. Bukan soal harga murah lagi.
“Temuan ini Menunjukkan bahwa User Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik Di Indonesia telah bergerak melampaui ‘demam harga murah’, Akan Tetapi juga memprioritaskan faktor penggunaan hingga Keputusan Untuk jangka panjang. Ini menjadi tanda pasar yang Lebihterus dewasa. Harapan kami, data ini dapat menjadi jembatan yang menghubungkan ekspektasi User Di strategi yang Akansegera diterapkan Di produsen, pemerintah, dan penyedia infrastruktur, Agar akselerasi adopsi Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik berjalan lebih efektif dan tepat sasaran,” kata dia.
Pabrikan Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik Di Indonesia pun kini tak hanya fokus Di harga, tetapi juga menawarkan paket lengkap: garansi panjang, Alat Lunak khusus Untuk pemantauan baterai, hingga jaringan bengkel resmi yang siap melayani User.
Artikel ini disadur –> Oto.detik.com Indonesia: Pembeli Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik Di Indonesia Bukan Cuma Mikirin Harga