Jakarta –
Produsen Kendaraan Pribadi Elektrik asal China, Neta, dikabarkan bakal melakukan efisiensi besar-besaran Ke pabrik mereka Ke Thailand. Hal ini menyusul anjloknya penjualan Kendaraan Pribadi Elektrik Neta Ke negeri Gajah Putih tersebut.
Mengutip website media lokal, The Nation, perusahaan induk pembuat Mobil Listrik Neta, Hozon Auto, Lagi Merencanakan memangkas Di 400 karyawan Ke Thailand. Ide tersebut merupakan imbas Di lesunya Usaha mereka Ke sana.
Disebutkan, Neta hanya menjual total sebanyak 6.534 unit model Neta V, V-II, dan X sepanjang bulan Januari hingga November 2024. Angka tersebut menurun sangat jauh, yakni anjlok Di hampir 46% (45,8%) jika dibandingkan Di periode Januari-November 2023.
Dikatakan sumber tersebut, Ide pemutusan hubungan kerja (Pemutusan Hubungan Kerja) 400 karyawan tersebut Berencana dilakukan kepada pabrik Neta Auto Thailand yang menggunakan pabrik Bangchan General Assembly Sebagai memproduksi Mobil Listrik Neta Ke Thailand. Pabrik ini berlokasi Ke distrik Min Buri, Bangkok.
Sebelumnya Itu Hozon Auto dilaporkan Merasakan masalah likuiditas Lantaran penurunan angka penjualan. Mereka Justru menghentikan produksi Ke pabriknya Ke Zhejiang, Cina, serta memangkas jumlah karyawan. Hal yang sama juga bakal terjadi Ke Thailand.
The Nation melaporkan bahwa Neta Auto (Thailand) menderita kerugian bersih 1,8 miliar baht (Rp 856 miliar) Ke tahun 2023 berbanding Di laba 80,77 juta baht atau Rp 38 miliar yang mereka dapatkan Ke tahun 2022.
Untuk lima tahun Sebelum Neta didirikan Ke Thailand (2019-2023), pendapatan dan kerugian perusahaan tersebut diakumulasikan masing-masing sebesar 7,78 miliar baht atau Rp 3,7 triliun serta 1,72 miliar baht (Rp 818 miliar).
Artikel ini disadur –> Oto.detik.com Indonesia: Penjualan Anjlok 46%, Neta Bakal Pemutusan Hubungan Kerja 400 Karyawan Ke Thailand