Jakarta –
Penjualan Kendaraan Pribadi Hingga awal tahun 2025 kembali lesu. Pelemahan Pasar Kendaraan Pribadi Di Januari 2025 Malahan sampai dua digit.
Berdasarkan data penjualan Kendaraan Pribadi yang dibagikan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Kendaraan Pribadi secara wholesales (distribusi Untuk pabrik Hingga dealer) Di Januari 2025 tercatat hanya sebanyak 61.849 unit. Angka itu turun Untuk perolehan Desember 2024 yang mencapai 79.806 unit.
Padahal, penjualan Kendaraan Pribadi Di akhir 2024 sempat Menunjukkan Tren positif Bersama penjualan lebih Untuk 70 ribu unit per bulan. Jika dibandingkan Bersama Desember 2024, penjualan Kendaraan Pribadi Di Januari 2025 turun 22,5 persen. Kalau dibandingkan Bersama penjualan bulan Januari 2024 yang mencapai 69.758 unit, perolehan Januari 2025 turun 11,3 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tentu Bersama Kebugaran market yang Untuk lesu ini, kita semua stakeholders termasuk pemerintah perlu mencari terobosan-terobosan agar konsumen kembali bisa atau Memperoleh minat Sebagai belanja Kendaraan Pribadi,” kata Pembantu Presiden Tim Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita Untuk pidatonya Hingga Opening Ceremony IIMS 2025 Hingga JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025).
Menurut Agus, pemerintah tidak tinggal diam melihat industri Kendaraan Pribadi Indonesia yang lesu itu. Sebagai itu, pemerintah Menyediakan paket insentif Sebagai industri Kendaraan Pribadi. Beberapa Hingga antaranya adalah pemberian insentif Ppn Pertambahan Nilai (PPN) ditanggung Pemerintah Sebagai Kendaraan Pribadi Elektrik buatan lokal, serta insentif Ppn penjualan atas Produk mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah Sebagai Kendaraan Pribadi hybrid. Kendaraan Pribadi Elektrik Bersama tingkat komponen Untuk negeri (TKDN) 40 persen Merasakan insentif PPN sebesar 10 persen. Sedangkan Kendaraan Pribadi hybrid Merasakan insentif PPnBM 3 persen.
“Ini salah satu Keputusan utama Untuk pemerintahan Bapak Ri Prabowo, terbit paket stimulus ekonomi yang tujuannya Sebagai menjaga daya beli Kelompok termasuk mendukung sektor Kendaraan Pribadi dan juga mendukung Ke transisi hijau,” kata Agus.
“Yang Menarik Perhatian tahun ini, perjuangannya cukup panjang, alhamdulillah akhirnya pemerintah memutuskan Sebagai Menyediakan insentif Kendaraan Pribadi hybrid. Karena Itu, tentu saya berharap atas kegiatan IIMS tahun ini mampu menggairahkan kembali minat Kandidat konsumen Sebagai belanja Kendaraan Pribadi,” sebutnya.
(rgr/dry)
Artikel ini disadur –> Oto.detik.com Indonesia: Penjualan Awal Tahun Lesu, Pemerintah Cari Terobosan Biar Kelompok Mau Beli Kendaraan Pribadi