Jakarta –
Tahun Di dihadapi Didalam Ide kenaikan Retribusi Negara. Potensi harga Produk bakal makin mahal, termasuk sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua.
Seperti diketahui penjualan sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua Ke Indonesia sempat Merasakan penurunan sebesar 7,8 persen Ke September 2024 dibanding bulan Sebelumnya. Penurunan ini termasuk paling signifikan Di tiga bulan Sebelumnya.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia (AISI) penjualan Kendaraan Bermotor Roda Dua September menyentuh angka 528.715 unit, Sambil Agustus sebanyak 573.886 unit. Masih Di sumber data yang sama, Ke bulan Oktober 2024 industri sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua Indonesia sukses menjual 544.392 unit Kendaraan Bermotor Roda Dua, naik tipis Di penjualan bulan September 2024 yang mencatatkan angka 528.715 unit.
PT Astra Honda Kendaraan Bermotor Roda Dua (AHM) sebagai pemimpin pasar roda dua Ke Tanah Air berharap pemerintah bisa menjaga daya beli imbas berlakunya opsen Retribusi Negara.
“Opsen itu peraturan masing-masing Area, mereka punya kewenangan Sebagai mengelola keuangan. Baik mereka menggunakan Dana Sebagai pembangunan ataupun pemungutan Retribusi Negara. Tentu opsen ini kalau sampai dinaikkan, dampaknya sangat signifikan, Karena Itu sangat memberatkan buat Kelompok, buat konsumen, buat industri ini juga terdampak,” ujar Thomas Wijaya, Executive Vice President Director PT AHM Ke Cikarang, Jawa Barat, Jumat (7/12/2024).
“Tapi kembali yang terdampak ini tidak hanya industri sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua, termasuk komponen, termasuk lembaga pembiayaan, Karena Itu rantai Usaha sepeda Kendaraan Bermotor Roda Dua ini Berencana terdampak, kalau sampai opsen diberlakukan,” kata dia.
Mengenai Fluktuasi Harga, Direktur Pemasaran PT AHM Octavianus belum menghitung secara pasti tergantung besaran dasar pengenaan BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor), PKB (Retribusi Negara Kendaraan Bermotor) dan NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor) Di masing-masing pemerintah Area. Akan Tetapi jika opsen Retribusi Negara berlaku sesuai aturan, harga Kendaraan Bermotor Roda Dua dipastikan makin mahal.
“Itu tergantung model by model, kalau simulasi saya Didalam angka normal, nanti area per area bisa lain, Pemda ada yang bisa lebih tinggi dan rendah. Itu (kenaikan) bisa Rp 700 ribu sampai Rp 2 juta,” kata Octa Di kesempatan yang sama.
Ke sisi lain, tarif PPN 12% Ke 1 Januari 2025 tampaknya masih Berencana tetap sesuai agenda. Meski Di ini ditentang banyak kalangan, belakangan muncul gagasan implementasi PPN 12% bakal lebih selektif. Yaitu, tarif PPN itu tidak menyasar seluruh Produk dan jasa.
“Pasti pemerintah itu sudah banyak Mengkaji, komprehensif Di membuat policy. Kita harapkan kalaupun mereka (pemerintah) sudah menaikkan, kita Berencana mengikuti,” kata Thomas.
“Tapi tentu harapannya pemerintah punya Langkah, punya policy Sebagai Mendorong daya beli. Supaya market-nya tidak berpengaruh,” jelas dia.
“Kita berharap tidak mempengaruhi daya beli, supaya ekonomi bisa bergerak juga. Karena Itu ya, harga Bisa Jadi bisa alami kenaikan. Cuma kenaikan sebagian besar, masih bisa punya daya beli,” sambungnya lagi.
Artikel ini disadur –> Oto.detik.com Indonesia: Retribusi Negara Naik-Harga Kendaraan Bermotor Roda Dua Tahun Di Makin Mahal, Honda Beri Warning