Sesudah ‘Mati Suri’, Mitsubishi Pajero Bakal Hidup Lagi

Mitsubishi Pajero sudah disuntik mati beberapa tahun lalu. Akan Tetapi, SUV bongsor legendaris Mitsubishi itu kabarnya bakal kembali dilahirkan.

Perlu diketahui dulu nih, Mitsubishi Pajero ini berbeda Bersama Pajero Sport yang masih beredar Ke pasar Produsen Kendaraan Indonesia. Pajero legendaris ini dikenal juga Bersama nama Montero atau Shogun Ke beberapa Bangsa. Mitsubishi Pajero yang disuntik mati itu merupakan model lama. Diperkenalkan Dari tahun 1982 dan Merasakan penyegaran terakhir kali Ke 2006. Pajero itu berbeda Bersama Mitsubishi Pajero Sport yang masih eksis sampai sekarang.

Mitsubishi Pajero bermain Ke segmen Big SUV yang salah satu penantangnya adalah Toyota Land Cruiser. Sedangkan Mitsubishi Pajero Sport bersaing Ke segmen Medium SUV Bersama penantang seperti Toyota Fortuner hingga Nissan Terra.

Beberapa tahun lalu, Mitsubishi mematikan Pajero lantaran SUV tersebut kalah bersaing Bersama kendaraan-kendaraan yang berukuran lebih kecil dan Keputusan emisi yang makin ketat.

Kini, ada kabar terbaru bahwa Mitsubishi Akansegera melahirkan Pajero lagi. Produsen Kendaraan Pribadi Jepang tersebut berencana Untuk Menampilkan kembali Pajero, salah satu model ikoniknya. Dikutip NHK World Japan, Pajero Akansegera dilahirkan kembali tahun Di Di upaya Untuk Memperbaiki penjualan Ke Jepang.

Sumber NHK mengatakan Mitsubishi Motors berencana Untuk merilis Pajero Terbaru Ke Desember 2026. Kabarnya, Kendaraan Pribadi itu Akansegera diproduksi Ke Thailand dan diimpor Hingga Jepang.

Pajero diluncurkan Ke tahun 1982 dan memicu lonjakan penjualan kendaraan berpenggerak empat roda. Akan Tetapi, penjualannya Ke Jepang berakhir Ke tahun 2019 Lantaran penurunan permintaan dan penurunan kinerja perusahaan. Basis produksi Untuk model tersebut ditutup Ke tahun 2021.

Langkah ini diambil ketika para produsen Kendaraan Pribadi Berjuang Bersama tantangan Untuk mempertahankan kinerja mereka Di Menyambut Baik tarif AS yang tinggi Untuk Kendaraan Pribadi.

Mitsubishi Motors Meramalkan langkah tarif Bersama pemerintahan Pemimpin Negara AS Donald Trump Akansegera Mengurangi laba operasionalnya Untuk tahun fiskal ini sebesar 42 miliar yen, Justru jika tarifnya diturunkan menjadi 15 persen seperti yang diharapkan.