Jakarta –
Pangsa pasar Kendaraan Pribadi low cost green car (LCGC) Merasakan penyusutan. Pangsa pasarnya turun empat persen dibandingkan tahun lalu.
Penjualan LCGC memang Merasakan Tren penyusutan. Data wholesales (distribusi pabrik Ke dealer) LCGC Ke 97.556 unit sepanjang Januari-Oktober 2025. Angka tersebut minus 35 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, jumlahnya 149.583 unit.
Pangsa pasar LCGC juga tergerus Ke Ditengah meningkatnya persaingan Untuk berbagai segmen Kendaraan Pribadi lain. Sepanjang Januari-September 2025, market share LCGC hanya 16 persen. Padahal, Ke tahun penuh 2024, segmen ini masih menguasai Disekitar 15 persen pasar Kendaraan Pribadi nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penurunan empat persentase ini menjadi sinyal posisi LCGC sebagai Kendaraan Pribadi pilihan utama Kelompok kelas menengah mulai tergeser.
Awalnya LCGC diposisikan sebagai Kendaraan Pribadi pertama Bersama harga terjangkau (Ke bawah Rp150 juta). Tetapi Pada ini, banyak model LCGC tembus Rp 180 juta-Rp 200 juta. Fluktuasi Harga akibat regulasi emisi, penambahan fitur, dan biaya produksi membuat daya tarik ‘low cost’ Lebih pudar.
Situasi ekonomi yang tidak stabil membuat banyak Kandidat pembeli menunda membeli Kendaraan Pribadi pertama. Segmen LCGC yang menyasar pembeli Terbaru menjadi paling terdampak Lantaran mereka sangat sensitif Di Fluktuasi Harga dan suku bunga kredit.
Sambil Itu Untuk model terlaris dipegang Bersama Daihatsu Sigra sebanyak 29.784 unit, Honda Brio Satya Bersama capaian 26.403 unit melengkapi tempat kedua, Toyota Calya Bersama total penjualan sebanyak 24.749 unit, Daihatsu Ayla mengekor diisi keempat Bersama 9.843 unit, dan Toyota Agya sebanyak 6.777 unit.
“Penurunan daya beli Kelompok Lantaran Fluktuasi Harga dan suku bunga tinggi menjadi faktor utama yang mempengaruhi penjualan Kendaraan Pribadi Pada ini Mas. Penurunan daya beli Kelompok Lantaran Fluktuasi Harga dan suku bunga tinggi menjadi faktor utama yang mempengaruhi penjualan Kendaraan Pribadi, Ke Di Itu, Fluktuasi Harga segmen terbesar LCGC juga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen,” ujar Pengamat Kendaraan Pribadi, Yannes Pasaribu kepada detikOto.
Artikel ini disadur –> Oto.detik.com Indonesia: Penjualan LCGC Menyusut, Ini Merek yang Masih Diselidiki











