Jakarta –
Toyota punya line up elektrifikasi yang lengkap. Satu hal yang paling Menarik Perhatian adalah hidrogen. Kira-kira, butuh berapa lama lagi Kendaraan Pribadi hidrogen bisa wara-wiri Hingga Indonesia?
PT Toyota Kendaraan Bermotor Roda Dua Manufacturing Indonesia (TMMIN) sudah meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bahar Hidrogen (SPBH) atau Hydrogen Refueling Station (HRS) Hingga pabrik Karawang, Jawa Barat. Ini menjadi stasiun pengisian Didalam daya kapasitas mencapai tekanan 700 bar.
Direktur Jenderal Energi Mutakhir Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi mengapresiasi langkah Toyota Untuk Membuat SPBH. Eniya berbagi Penghayatan Di berada Hingga Jepang, SPBH juga jumlahnya hanya satu, dua unit Hingga Jepang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kemarin sudah ada peresmian Hydrogen Refueling Station kedua Hingga Indonesia, tekanannya tertinggi Di ini Hingga Indonseia, selamat kepada Toyota kemarin sudah launch Hingga Karawang. Sekarang bapak ibu tidak perlu takut, Perdagangan Masuk Negeri kendaraan Hydrogen Untuk luar. Hingga Jakarta ada, Hingga Karawang ada yang sudah bekerja sama Toyota Didalam Pertamina, nanti mudah-mudahan makin banyak,” kata Eniya Untuk talkshow “Carbon Neutrality (CN) Mobility Event Hingga Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta, belum lama ini.
“Ini sebuah awal. Di itu saya melihat awal kendaraan hidrogen itu Di 2002 Hingga Tokyo. Di itu juga hanya ada satu dua stasiun pengisian bahan bakar hidrogen Hingga Tokyo, Sesudah itu bergerak lebih jauh lagi,” tambah dia.
Pembangunan HRS merupakan hilir Untuk upaya perusahaan Untuk Mendorong tenaga hidrogen Hingga Indonesia. Didalam Langkah Tersebut, bisa mendalami feasibility secara teknis, operasional, komersial hingga regulasi.
Nandi Julyanto selaku Kepala Negara Direktur PT TMMIN mengatakan hidrogen ini menjadi salah satu energi alternatif Untuk mencapai net zero emission. Toyota menyajikan beragam pilihan Ilmu Pengetahuan ramah lingkungan yang bisa diberikan Dari Kelompok Indonesia.
“Kami sampaikan Hingga sini bahwa no one left behind, prefer BEV silahkan, hybrid silahkan, bahwa tidak ada single solution,” kata Nandi.
“Banyak solution tergantung Untuk masing masing Area, Bangsa. Paling akhir yang memutuskan itu konsumen,” jelasnya lagi.
Perlu diketahui hidrogen dibedakan Untuk proses pembuatannya. Sebenarnya hidrogen tidak Memiliki warna, tetapi sebagai pembeda, hidrogen diberi warna abu-abu, biru dan hijau.
Di ini sebagian besar hidrogen adalah abu-abu. Hidrogen ini bersumber Untuk bahan bakar fosil seperti gas bumi atau batu bara. Tentu saja masih ada jejak emisi karbon. Lanjutnya hidrogen biru bisa bersumber Untuk biomass, dan terakhir adalah hidrogen yang benar-benar bersih, yakni hidrogen hijau yang berasal Untuk air, sebagai hasil reaksi Antara hidrogen dan oksigen.
Indonesia juga punya potensi besar Untuk hidrogen hijau seperti tenaga surya, air, angin, dan biomassa.
Menariknya Toyota juga membawa Mirai Gen-2 Hingga Indonesia. Durasi pengisian tangki hidrogen hingga penuh hanya Untuk waktu 3 menit Didalam menggunakan 700 Pascal HRS. Tenaga Mirai itu disebut mencapai 182 PS, jarak tempuhnya ikut Menimbulkan Kekhawatiran menjadi Di 850 km.
“Ini sebuah awal. Di itu saya melihat awal kendaraan hidrogen itu Di 2002 Hingga Tokyo. Di itu juga hanya ada satu dua stasiun pengisian bahan bakar hidrogen Hingga Tokyo, Sesudah itu bergerak lebih jauh lagi,” kata Nandi.
“Kita tidak bisa pastikan (kapan Kendaraan Pribadi hidrogen bisa terjangkau), Penghayatan Jepang saja Untuk 2002 sampai 2025 masih terbatas Hingga kota-kota besar. Tapi sudah lumayan,” ungkapnya lagi.
“Tergantung sejauh mana, kalau kita lihat solar panel itu lama. Tapi sekarang langsung cepat banget. Sampai titik itu kapan kita perlu lihat,” jelas dia.
Cyrillus Harinowo penulis Literatur Multi-pathway for Car Electrification, yakin hidrogen Berencana menjadi keniscayaan Hingga Indonesia.
“Hidrogen ini Berencana besar, Pada ini kalau hidrogen diproduksi gas bumi itu relatif harganya Berencana lebih mahal,” kata Cyrillus.
“Waktu hidrogen diproduksi Untuk air, sumber tenaganya Untuk solar energi yang makin lama makin murah. Hingga situlah, hidrogen Berencana menjadi Bersaing,” kata dia.
“Menurut hitungan saya 10 tahun Hingga Didepan, saya kira kita sudah ada Hingga sana,” ucapnya lagi.
“Karena Itu kalau titik itu terjadi. Kendaraan Pribadi hidrogen Berencana berkompetisi Didalam Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik.”
“Hingga situ yang menariknya, kalau Kendaraan Pribadi Bertenaga Listrik ngecas perlu setengah jam satu jam . Kalau Kendaraan Pribadi hidrogen Didalam 3 menit jos Jakarta-Surabaya,” tutup dia.
(riar/din)
Artikel ini disadur –> Oto.detik.com Indonesia: Menanti Kendaraan Pribadi Hidrogen Toyota Wara-wiri Hingga RI, Jakarta-Surabaya Sekali Isi!